Artinya “Dengan menyebut nama allah yang maha pemuran lagi maha penyayang”. U-’iidzu nafsii billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah, Mahasuci Allah Yang Maha Penolong lagi Maha Pelindung”. Laa ilaaha illallaah subhaanar raqiibil hafiizh. Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah, Mahasuci Allah Yang Maha
An-Nashiir النصير Yang Maha Penolong Nama An-Nashir Disebutkan 4 kali di dalam Al-Qur’an, diantaranya dalam firman Allah ta’ala وَاللَÙهُ أَعْلَمُ بِأَعْدَائِكُمْ Ûš وَكَفَىٰ بِاللَÙهِ ÙˆÙŽÙ„ÙÙŠÙ‹ÙØ§ وَكَفَىٰ بِاللَÙهِ نَصِيرًا “Dan Allah lebih mengetahui dari pada kamu tentang musuh-musuhmu. dan cukuplah Allah menjadi pelindung bagimu. dan cukuplah Allah menjadi penolong bagimu.” QS. An-Nisa [4] 45 An-Nashir artinya yang memberi kemenangan untuk hamba-Nya, yang menjamin pertolongan dan pembelaan bagi wali-Nya. Kemenangan hanya terwujud atas pertolongan-Nya; dan anugrah-Nya. Pemenang hakiki adalah orang yang ditolong Allah. Sebab, tak ada penolong bagi hamba kecuali Allah subhanahu wata’ala, tak ada penjaga bagi manusia kecuali dia. Allah ta’ala berfirman وَمَا Ø§Ù„Ù†ÙŽÙØµÙ’رُ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙØ§ مِنْ عِندِ اللَÙهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ… “…Dan tidak ada kemenangan itu, selain dari Allah Yang Maha Perkasa, Maha QS. Ali ‘Imran [3] 126 Makna An-Nashir Berarti yang bisa dipercayai, karna tidak akan meninggalkan yang dicintainya dan tidak akan menghinakannnya, maka dia menolong kaum mukminin atas musuh-musuh mereka. Asrarul asma, hal 210 Al-Hulaimi berkata الناصر An-Naashir ialah yang memudahkan untuk mengalahkan Dan An-Nashiir yang dipercayai karena tidak akan membiarkan walinya dan menghinakannya. An-Nahjul Asna  hal 320 Do’a ibadah Allah Adalah sumber pertolongan yang sesungguhnya وَمَا Ø§Ù„Ù†ÙŽÙØµÙ’رُ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙØ§ مِنْ عِندِ اللَÙهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ “..dan agar tenteram hatimu karenanya. dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah yang Maha Perkasa lagi Maha QS. Ali ‘Imran 126 Maka secara muthlak pertolongan hanyalah milik-Nya, ketika seseorang diberi pertolongan oleh Allah maka tidak ada yang bisa mengalahkannya إِن يَنصُرْكُمُ اللَÙهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ Û– وَإِن يَØÙ’ذُلْكُمْ فَمَن ذَا Ø§Ù„ÙŽÙØ°ÙÙŠ ÙŠÙŽÙ†ØµÙØ±ÙÙƒÙÙ… مِÙÙ† بَعْدِهِ Û— وَعَلَى اللَÙهِ فَلْيَتَوَكَÙلِ الْمُؤْمِنُونَ “jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu tidak memberi pertolongan, Maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu selain dari Allah sesudah itu? karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin QS. Ali ‘Imran 160 Allah An-Nashiir adalah yang menolong para Nabi dan Rasul dan orang-orang yang beriman, di dunia dan di akhirat Ø¥ÙÙ†ÙŽÙØ§ لَنَنصُرُ رُسُلَنَا ÙˆÙŽØ§Ù„ÙŽÙØ°ÙÙŠÙ†ÙŽ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُÙنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ “Sesungguhnya Kami menolong Rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi hari kiamat,” QS. Ghafir 51 Allah mensyaratkan bagi Orang-Orang yang mencari pertolongan-Nya agar mereka juga “menolong Allah” يَا أَيُÙهَا Ø§Ù„ÙŽÙØ°ÙÙŠÙ†ÙŽ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَÙهَ يَنصُرْكُمْ وَيُØÙŽØ¨ÙÙتْ أَقْدَامَكُمْ “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan QS. Muhammad 7 Pertolongan seorang hamba untuk Allah adalah dengan menolong agama Allah, mencitai Rasul-Nya dan berbuat sesuai dengan keridhaannya, maka Allah akan menolong dan membantunya, karena balasan dengan perbuatan. Asrarul asma, hal. 10 Do’a Permohonan Do’a kaum Thalut ketika di tengah mereka ada Nabi Dawud saat mereka menghadapi jalut adalah رَبَÙنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَØÙŽØ¨ÙÙتْ أَقْدَامَنَا وَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ “Ya Tuhan Kami, tuangkanlah kesabaran atas diri Kami, dan kokohkanlah pendirian Kami dan tolonglah Kami terhadap orang-orang QS. Al-Baqarah 250 Surat al-Baqarah ditutup dengan permohonan pertolongan kaum mukminin kepada Allah أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ  “Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang QS. Al-Baqarah 286. Ditengah bumi pertempuran, Rasulullah shallallahu alihi wasallam selalu berdo’a اللَÙهُمَ٠أَنْتَ عَضُدِيْ وَنَصِيْرِيْ بِكَ أَحُوْلُ وَبِكَ أَصُوْلُ وَبِكَ أُقَاتِلُ “Ya Allah, Engkau-lah sandaran dan penolong-ku, hanya dengan-Mu aku dapat berbuat, hanya dengan-Mu aku maju dan hanya dengan-Mu aku HR. Abu Dawud 2632. _____________ [1] Asrarul asma, hal 210 [2] An-Nahjul Asna hal 320 [3] Asrarul asma, hal. 10 Oleh Rahman Afandi Lc HasbunallahWa Ni’mal Wakil, Ni’mal Maula Wa Ni’man Nashir “Cukuplah Allah menjadi Penolong bagi kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung” A Bacaan hasbalah itu pula yang diucapkan oleh Rasulullah Sallallhu 'alaihi Wasallam ketika sedang kesulitan akibat pengepungan selama beberapa minggu oleh pasukan Ahzab dalam perang Khandaq di Opini - 14/11 Wahai saudara Muslimku Ketahuilah bahwa kekauasan Allah tampa batas,Termasuk dalam kekuasaan-Nya itu nasakh, yaitu menghapus hukum dan mengubahnya, Al-Qur'an Surat Ali 'Imran Ayat 173 حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ ﴿١٧٣﴾ "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung". "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung". Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 107 أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ ﴿١٠٧﴾ Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? Dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong. 107 Tidakkah kamu ketahui bahwa milik Allahlah kerajaan langit dan bumi sehingga Dia dapat berbuat terhadap keduanya menurut yang dikehendaki-Nya. Dan tiada bagimu selain Allah dari hanya sebagai tambahan seorang wali seorang pelindung yang akan melindungimu dan tidak pula seorang pembela yang akan menghindarkan siksaan jika datang menimpa. Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, niscaya mereka akan mendapat pahala, dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. Dan sesungguhnya Allah telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik. Al-Qur'an Surat- Al-Fatihah Ayat 4-5 مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ ﴿٤﴾ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ﴿٥﴾ Yang menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Bagi orang yang membacanya 'maaliki' maknanya menjadi "Dia Yang memiliki semua perkara di hari kiamat". Atau Dia adalah Zat yang memiliki sifat ini secara kekal, perihalnya sama dengan sifat-sifat-Nya yang lain, yaitu seperti 'ghaafiruz dzanbi' Yang mengampuni dosa-dosa. Dengan demikian maka lafal 'maaliki yaumiddiin' ini sah menjadi sifat bagi Allah, karena sudah ma`rifah dikenal.Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan Artinya kami beribadah hanya kepada-Mu, seperti mengesakan dan lain-lainnya, dan kami memohon pertolongan hanya kepada-Mu dalam menghadapi semua hamba-Mu dan alas an seorang hanba untuk lari dari pertolongan Allah karena sangat jelas Bahwa Hanya Allah yang menguasai seluruh kerajaan baik dilangit maupun dibumi dan akhirat kelak. AL-Qur'an Surat Hud Ayat 123 وَلِلَّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِلَيْهِ يُرْجَعُ الْأَمْرُ كُلُّهُ فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ ۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ “Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.” Ayat 123 Dalam Sahih Muslim, diriwayatkan dari al-Ala bin Abdurrahman, dari ayahnya dari Abu Hurairah ra, Rasulullah ﷺ bersabda يَقُول اللَّه تَعَالَى قَسَمْت الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ فَنِصْفهَا لِي وَنِصْفهَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ إِذَا قَالَ الْعَبْد ” الْحَمْد لِلَّهِ رَبّ الْعَالَمِينَ ” قَالَ اللَّه حَمِدَنِي عَبْدِي وَإِذَا قَالَ ” الرَّحْمَن الرَّحِيم ” قَالَ اللَّه أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي فَإِذَا قَالَ ” مَالِك يَوْم الدِّين” قَالَ اللَّه مَجَّدَنِي عَبْدِي وَإِذَا قَالَ ” إِيَّاكَ نَعْبُد وَإِيَّاكَ نَسْتَعِين ” قَالَ هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ ” اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيم صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْت عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ ” قَالَ هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ “Aku telah membagi shalat menjadi dua bagian antara diri-Ku dengan hamba-Ku. Bagi hamba-Ku apa yang di minta. Jika ia mengucapkan “segala puji bagi Allah, Rabb semesta Alam”, maka Allah berfirman “ Hamba-Ku telah memuji-Ku”. Dan jika ia mengucapkan “maha Pemurah lagi Maha Penyanyang” maka Allah berfirman Hamba-Ku telah menyanjung-Ku”. Jika ia mengucapkan“Yang menguasai Hari pembalasan” maka Allah berfirman “Hamba-ku telah memuliakan-Ku”. Jika ia mengucapkan “hanya kepada Engaku kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan” maka Allah berfirman “Inilah bagian antara diri-Ku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku apa yang dia minta. Dan jika Ia mengucapkan “Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesata, maka Allah berfirman “Ini unutk hamba-Ku dan bagi hamba-ku pula apa yang ia minta.” [Iyyakana’budu] didahulukan dari[wa-iyyakanastain],karena ibadah kepada-Nya merupakan tujuan, sedangkan permohonan pertolongan hanya merupakan sarana untuk beribadah. Ini merupakan dalil yang menunjukan bahwa awal-awal surat al-Fatihah merupakan pemberitahuan dari Allah yang memberikan pujian kepada diri-Nya sendiri dengan berbagi sifat-Nya yang Agung, serta petunjuk kepada hamba-hamba-Nya agar memuji-Nya dengan pujian tersebut. SesungguhnyaAllah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS 57: 25). Dengan demikian pernyataan “Tuhan tidak perlu dibela” adalah bathil dan tidak bersumber dari ajaran Islam. Karenanya kita sebagai pembela dan penolong agama Allah, harus menjelaskan kebathilannya dan mengajak umat kembali kepada pemahaman yang benar yang bersumber dari Alquran
AL-GHALIB DAN AN-NASHIR ALLAH MAHA MENANG DAN MAHA PENOLONGOleh Prof. Dr. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin al-AbbadDiantara nama-nama Allâh k adalah al-Ghâlib dan an-Nashîr. Nama al-Ghâlib disebutkan dalam al-Qur’an pada satu tempat saja yaitu dalam firman-Nya وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَىٰ أَمْرِهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَdan Allâh berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya [Yusuf/1221]Sedangkan nama an-Nashîr disebutkan pada empat tempat وَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَوْلَاكُمْ ۚ نِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُDan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allâh Pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong [al-Anfâl/840]Juga dalam surat an-Nisâ’/4 ayat ke-45; Surat al-Hajj/22 ayat ke-78 dan surat al-Furqân/25 ayat al-Ghâlib dan an-Nashîr al-Ghâlib artinya yang bisa melakukan apa saja yang dikehendaki, tidak bisa dikalahkan oleh apapun, tidak ada yang bisa menolak hukum-Nya, tidak ada seorang pun yang memiliki kemampuan untuk menolak ketetapan-Nya juga tidak ada seorang pun yang memiliki kekuatan untuk menghalangi apa yang Allâh Azza wa Jalla tetapkan al-Qurthubi rahimahullah mengatakan, “Wajib bagi setiap orang mukallaf mengetahui bahwa Allâh Azza wa Jalla itu al-Ghâlib Maha Menang, Tidak akan terkalahkan secara mutlak. Orang yang berpegang teguh dengan-Nya, maka dia juga akan menang, meskipun semua penduduk penduduk bumi melawannya. Allâh Azza wa Jalla berfirman كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِيAllâh Telah menetapkan “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang”. [al-Mujâdilah/5821]Dan orang yang berpaling dari Allâh Azza wa Jalla lalu berpegang dengan selain Allâh Azza wa Jalla , maka dia akan kalah.”[1]An-Nashîr maknanya adalah yang menolong para hamba-Nya, yang bisa memberikan jaminan bahwa Dia akan mendukung dan membela para wali-Nya. Semua pertolongan itu hanya dari Allâh Azza wa Jalla semata. Pertolongan kemenangan itu tidak akan terealisasi kecuali dengan karunia dari Allâh Azza wa Jalla . Jadi orang yang akan menang adalah orang-orang yang ditolong oleh Allâh Azza wa Jalla karena tidak ada penolong dan penjaga bagi para hamba kecuali Allâh Azza wa Jalla . Allâh Azza wa Jalla berfirman وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِDan kemenanganmu itu hanyalah dari Allâh yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [Ali Imrân/3126]Allâh Azza wa Jalla juga berfirman إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۖ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ ۗ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَJika Allâh menolong kamu, maka tidak ada orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allâh membiarkan kamu tidak memberi pertolongan, maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu selain dari Allâh sesudah itu ? Karena itu hendaklah kepada Allâh saja orang-orang Mukmin bertawakkal. [Ali Imrân/3160]أَمَّنْ هَٰذَا الَّذِي هُوَ جُنْدٌ لَكُمْ يَنْصُرُكُمْ مِنْ دُونِ الرَّحْمَٰنِ ۚ إِنِ الْكَافِرُونَ إِلَّا فِي غُرُورٍAtau siapakah dia yang menjadi tentara bagimu yang akan menolongmu selain Allâh yang Maha Pemurah? orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam keadaan tertipu. [al-Mulk/6720]Allâh Azza wa Jalla juga berfirman وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍdan tiada bagimu selain Allâh seorang pelindung maupun seorang penolong. [al-Baqarah/2107]وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَDan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman. [ar-Rûm/3047]Pertolongan Hanya dari Allâh Azza wa Jalla Dalam banyak ayat, Allâh Azza wa Jalla menyebutkan karunia-Nya kepada para nabi-Nya berupa kemenangan dan dukungan. Allâh Azza wa Jalla berfirman إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi hari kiamat. [al-Ghâfir/4051]Juga dalam firman-Nya لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍSesungguhnya Allâh telah menolong kamu hai para Mukminin di medan peperangan yang banyak [at-Taubah/925]Juga dalam firman-Nya وَلَقَدْ مَنَنَّا عَلَىٰ مُوسَىٰ وَهَارُونَ﴿١١٤﴾وَنَجَّيْنَاهُمَا وَقَوْمَهُمَا مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ﴿١١٥﴾وَنَصَرْنَاهُمْ فَكَانُوا هُمُ الْغَالِبِينَDan Sesungguhnya Kami telah melimpahkan nikmat atas Musa dan Harun. Dan Kami selamatkan keduanya dan kaumnya dari bencana yang besar. Dan Kami tolong mereka, maka jadilah mereka orang-orang yang menang.[as-shaffât/37114-116]Allâh k juga memberitahukan bahwa pertolongan itu hanya diminta kepada-Nya dan hanya bisa diperoleh dengan bersandar kepada-Nya. Dalam do’a nabi Nuh Alaihissallam قَالَ رَبِّ انْصُرْنِي بِمَا كَذَّبُونِNabi Nuh berdoa, “Ya Rabbku, tolonglah aku, karena mereka mendustakan aku.” [al-Mukminûn/ 2326]Dan dalam do’a Nabi Luth Alaihissallam قَالَ رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَNabi Luth berdo’a, “Ya Rabbku, tolonglah aku dengan menimpakan azab atas kaum yang berbuat kerusakan itu.” [al-Ankabut/2930]Dan dalam do’a nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallamأَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَEngkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir [al-Baqarah/2286]Dalam Sunan Abu Daud rahimahullah, Tirmidzi dan yang lainnya diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, dia mengatakan bahwa Rasulullah n apabila melakukan peperangan, maka beliau berdo’a اللَّهُمَّ أَنْتَ عَضُدِي وَأَنْتَ نَصِيرِي بِكَ أَجُوْلُ وَبِكَ أَصُوْلُ وَبِكَ أُقَاتِلُ Wahai Allâh , Engkau adalah penguatku dan Penolongku, Dengan nama-Mu aku menyerang dan ayat lain, Allâh Azza wa Jalla juga memberitahukan bahwa kaum kafir itu tidak memiliki penolong. Allâh Azza wa Jalla berfirman فَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَأُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَAdapun orang-orang yang kafir, maka Aku akan siksa mereka dengan siksa yang sangat keras di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong. [Ali Imrân/356]Allâh k juga berfirman بَلِ اتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَهْوَاءَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۖ فَمَنْ يَهْدِي مَنْ أَضَلَّ اللَّهُ ۖ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَTetapi orang-orang yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allâh ? dan tidak ada bagi mereka seorang penolongpun. [ar-Rûm/3029]Juga firman-Nya وَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ هِيَ أَشَدُّ قُوَّةً مِنْ قَرْيَتِكَ الَّتِي أَخْرَجَتْكَ أَهْلَكْنَاهُمْ فَلَا نَاصِرَ لَهُمْDan betapa banyaknya negeri yang penduduknya lebih kuat dari pada penduduk negerimu Muhammad yang telah mengusirmu itu. Kami telah membinasakan mereka, maka tidak ada seorang penolongpun bagi mereka. [Muhammad/4713]Allâh Azza wa Jalla juga berfirman buat kaum Mukminin وَلَوْ قَاتَلَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوَلَّوُا الْأَدْبَارَ ثُمَّ لَا يَجِدُونَ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا﴿٢٢﴾سُنَّةَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلُ ۖ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلًاDan sekiranya orang-orang kafir itu memerangi kamu Pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang kalah kemudian mereka tiada memperoleh pelindung dan tidak pula suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan peubahan bagi sunnatullah itu. [al-Fath/4822-23]Firman Allâh Azza wa Jalla ini ditujukan kepada kaum Muslimin yang sudah merealisasikan tuntutan iman mereka, baik yang zhahir maupun yang bathin. Orang-orang yang seperti ini akan mendapatkan pertolongan dari Allâh Azza wa Jalla dan akan mendapatkan akhir yang baik. Oleh karena itu, selama kaum Muslimin tidak melawan nafsu mereka dalam rangka merealisasikan tuntutan keimanan mereka dan faktor-faktor yang bisa mendatangkan kemenangan, maka kemenangan itu tidak akan pernah menghampiri mereka. Bahkan sebalinya, mereka akan senantiasa berada dalam penjajahan dan bayang-bayang kekuasaan musuh-musuh mereka akibat dari kesalahan dan dosa-dosa Islam Ibnu Taimiyyah t mengatakan, “Dimanapun kaum kafir mendapatkan kemenangan, maka itu disebabkan oleh dosa kaum Muslimin yang mengisyaratkan iman mereka kurang. Jika mereka bertaubat dengan menyempurnakan keimanan mereka, maka Allâh akan menolong mereka, sebagaimana firman Allâh Azza wa Jalla وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَJanganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman. [Ali Imrân/3139]Juga berfirman أَوَلَمَّا أَصَابَتْكُمْ مُصِيبَةٌ قَدْ أَصَبْتُمْ مِثْلَيْهَا قُلْتُمْ أَنَّىٰ هَٰذَا ۖ قُلْ هُوَ مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِكُمْDan mengapa ketika kamu ditimpa musibah pada peperangan Uhud, padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu pada peperangan Badar, kamu berkata “Darimana datangnya kekalahan ini?” Katakanlah “Itu dari kesalahan dirimu sendiri”. [Ali Imrân/3165][2]Maka untuk mendapatkan kemenangan dalam menghadapi para musuh yang terlihat, para hamba terlebih dahulu harus memerangi dan mengalahkan musuh-musuh yang tidak terlihat berupa nafsu yang selalu mengajak kepada perbuatan buruk dan syaitan. Selama peperangan melawan musuh-musuh yang tidak terlihat ini belum dimenangkan, maka kemenangan dalam melawan musuh yang terlihat itu akan tetap menjadi angan-angan menjelaskan firman Allâh Azza wa Jalla وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَDan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. dan Sesungguhnya Allâh benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. [al-Ankabût/2969],Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Allâh Azza wa Jalla mengaitkan hidayah dengan jihad, jadi orang yang paling sempurna hidayahnya adalah orang yang paling keras jihadnya. Jihad yang paling wajib adalah jihad melawan nafsu, jihad melawan hawa, jihad melawan syaitan dan jihad melawan dunia. Barangsiapa berjihad melawan empat perkara ini karena Allâh Azza wa Jalla , maka Allâh Azza wa Jalla pasti menunjukkan kepadanya jalan-jalan untuk meraih ridha-Nya yang bisa menghantarkannya ke surga-Nya. Dan orang yang meninggalkan jihad, maka dia kehilangan hidayah seukuran jihad yang ditinggalkannya. … dan tidak mungkin berjihad melawan musuh yang zhahir kecuali oleh orang-orang yang sudah berjihad melawan musuh-musuh secara bathin. Orang yang mendapatkan pertolongan dalam menghadapi musuh-musuh yang bersifat abstrak ini, maka dia akan mendapatkan pertolongan dalam menghadapi musuhnya. Barangsiapa terkalahkan oleh musuh-musuh yang empat ini, maka dia akan dikalahkan oleh musuhnya yang zhahir.”[3]Ibnul Qayyim rahimahullah juga mengatakan, “Jika keimanan kaum Muslimin itu lemah, maka para musuh mereka akan mendapatkan peluang seukuran dengan kurangnya iman mereka. Jadi kaum Muslimin membuka celah jalan bagi para musuh mereka dengan sebab perbuatan taat yang mereka tinggalkan. Seorang Mukmin itu perkasa, tinggi, ditolong, tercukupi, dibela dimanapun mereka berada, meskipun semua penduduk dunia menyerangnya, jika dia merealisasikan hakikat dan kewajiban iman, baik secara zhahir dan bathin. Allâh Azza wa Jalla berfirman buat kaum Mukminin فَلَا تَهِنُوا وَتَدْعُوا إِلَى السَّلْمِ وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ وَاللَّهُ مَعَكُمْ وَلَنْ يَتِرَكُمْJanganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allâh pun bersamamu dan dia sekali-kali tidak akan mengurangi pahala amal-amalmu.[Muhammad/4735]Jaminan dari Allâh Azza wa Jalla hanya akan terwujud dengan sebab keimanan dan amal perbuatan kaum Muslimin yang itu merupakan salah satu dari tentara-tentara Allâh yang dipergunakan untuk melindungi kaum Muslimin.”[4]Demikian pembahasan singkat tentang al-Ghâlib dan an-Nashir, kita memohon kepada Allâh Azza wa Jalla agar memperbaiki keadaan kaum Muslimin; agar melindungi mereka dari kejahatan para musuh mereka; agar menjaga keamanan dan keimanan kaum Muslimin; agar menahan kejahatan orang-orang kafir, sesungguhnya Allâh amat besar kekuatan dan amat keras siksaanNya. Kita juga memohon kepada Allâh Azza wa Jalla agar Allâh Azza wa Jalla memenangkan agama-Nya, meninggikan kalimat-Nya, dan agar menolong kaum Muslimin dalam mengahadapi orang-orang kafir. Sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla pasti menjaga yang bersandar kepada-Nya, mencukupi orang yang berpergang teguh dengan-Nya dan sesungguhnya Allâh adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolongDiterjemahkan dari Fiqhul Asma’il Husna, Syaikh Abdurrazaq, hlm. 242-244[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XVI/1433H/2012M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] ______ Footnote [1] al-Asna Fi Syarh Asmâ’illah al-Husna, 1/219 [2] al-Jawâbus Shahîh, 6/450 [3] al-Fawâ’id, hlm. 109 [4] Ighâtsatul Lahfân, 2/913-914 Home /A4. Allah al-Hakim, Ar-Rabb.../Al-Ghâlib dan An-Nashîr Allâh...

Sebutanal-waliyy berarti “Yang Maha Pelindung.” Kata yang berasal dari huruf wawu – lam – ya (ي – ل – و), menurut keterangan dari salah seorang mufassir Indonesia, M. Quraish Shihab, pada mulanya berarti sesuatu yang langsug datang atau berada sesudah sesuatu yang lain, tidak ada perarntara antar keduanya (M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah, Volume 1, 2000:

Oleh KH Abdullah Gymnastiar AL-WAKIIL artinya Allah Maha Pelindung, dan al Kafil yang bisa diartikan dengan Allah Maha Menegakkan segala urusan lagi Maha Menjamin Di dalam al-Quran amat banyak disebut tentang al-Wakiil dan al-Kafiil. Bahwa Allah adalah Penjaga, Penolong, Pemelihara dan Penjamin kita. “Wa kafaa billaahi wakiil,” dan cukuplah Allah sebagai Wakiil. Jadi, barang siapa yang merasa cukup Allah sebagai Pelindung dan Penjamin, maka dengan kemurahan Allah dirinya akan terjamin dan terlindungi. Orang yang yakin kepada Allah, hidupnya pasti tenang dan pasti banyak mendapat pertolongan Nya Karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya. “Dan bertawakalah kepada Allah, dan cukuplah Allah sebagai Wakiil” QS. al-Ahzab 33] 3. Orang yang bertawakal kepada-Nya itu derajatnya tinggi. Dalam beramal pasti lillaahita’ala. Tidak ada lagi niat macam-macam, sebab dia yakin Allah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Para ahli tawakal adalah orang-orang pilihan, sehingga jangan meremehkan mereka. Nah, penyakit kita adalah berprasangka buruk kepada Allah, dan tidak rida terhadap ketentuan-Nya. Padahal, Allah yang melindungi, menjamin, memelihara dan menjaga segala-galanya. Secara umum, pemeliharaan Allah meliputi seluruh jenis pepohonan, binatang, bahkan hingga orang-orang yang zalim. “Demikian itulah Allah, Tuhan Pemelihara kamu, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia. Dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.” QS. al-An’am 6 102. Dan, “Sesungguhnya engkau hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah Pemelihara segala sesuatu.” QS. Hûd [11] 12 Rumput, nyamuk, kambing, maupun kita yang jarang ingat kepada Allah dan mereka yang zalim, tetap dicukupi oleh Allah. Memang begitu kecukupan yang umum dari Allah. Tidak perlu lagi repot memikirkan rezeki atau jodoh datang dari mana misalnya. Hanya membuat pusing kalau semuanya dipikirkan. Kita pun tidak pernah tahu dan tidak mampu memikirkan, apa saja kebutuhan kita selama ini yang sudah dicukupi oleh Allah. Yang harus kita kejar adalah kecukupan atau pemeliharaan yang khusus dari Allah. Yaitu kecukupan batin. Tidak sekadar lahiriah, tapi pemeliharaan atas hati, akal, amal ibadah, hidup dan mati kita. Jaminan ketenangan dan pertolongan-Nya. Karena itulah kita harus terus-menerus berupaya agar benar-benar yakin kepada al-Wakiil. Cukuplah Allah Pelindung kita. Contohnya terhadap orang-orang yang berkata sepenuhnya taat, “Tetapi apabila mereka telah keluar dari sisimu, sebagian dari mereka mengatur siasat di malam hari, berbeda dengan yang telah mereka katakan tadi. Allah mencatat siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah dari mereka dan bertawakalah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Penjaga, Pelindung, dan Pemelihara.” QS. an-Nisa’ [4] 81 Ayo, saudaraku! Kita cukupkan Allah sebagai Wakiil. Agar hidup kita dilindungi Allah, seperti dengan dimudahkan taat, dijauhkan dari maksiat, serta dibuat selalu ingat dan terus-menerus bersandar hanya kepada Nya. Apa pun yang diberikan Allah, kita tidak boleh sok tahu di hadapan Yang Maha Mengetahui. Pasrahkan saja semua kepada pertolongan-Nya. Mari kita berupaya menjadi ahli tawakal! *** *Sumber Buku Ikhtiar Meraih Ridha Allah jilid 2.

Ingatlah) ketika dua puak dari kamu (pada hari peperangan Uhud itu) terasa lemah semangat (untuk meneruskan perjuangan) kerana takut, padahal Allah Penolong dan Pelindung mereka; dan (jika sudah demikian) kepada Allah sahajalah hendaknya

Kajian SelasaKitab Fikih Asmaul Husnakarya Asy-Syaikh Al-'Allamah Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-'Abbad Al-Badr hafizhahullahMaha Pelindung dan Maha PenolongOleh Ustadz Abu Utsman Abdulbarr Kaisinda hafizhahullahMasjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta SelatanSelasa, 7 September 2021Dua nama ini disebutkan Allah di dalam AlquranQS. Asy Syura 9QS. Asy Syura 28QS. An- Nisaa' 49QS. Al Hajj 78QS. Ali Imran 150QS. At Tahrim 2Sifat Allah dari kata Pelindung adalah Allah memiliki perwilayatan/perwalian kepada Perwilayatan yang UmumSetiap nama Allah mengandung sifat yang yang mengatur seluruh makhlukNya. Tidak ada yang terjadi di seluruh alam kecuali atas kehendak Allah. Ketika hamba itu baik atau buruk, maka itu kehendak Allah. Perwilayatan Allah dalam sisi ini adalah kuasa dan kehendak Allah secara mutlak. Bukan sekadar penciptaan, tapi juga kepada dan pengaturan Allah terhadap alam semesta beserta isinya semuanya kembali kepada Al An'am 62Apakah kita bisa mengatakan Allah adalah walinya orang-orang kafir?Jika maknanya adalah perwilayatan yang umum, maka jawabannya adalah yang memberi rezeki orang-orang kafir, Allah yang mengatur kehidupan orang-orang kafir, Allah pula yang menetapkan ajal orang-orang An Nahl 632. Perwilayatan yang KhususIni lebih sering digunakan dalam bahasa Alquran dan Sunnah, dan lebih sering digunakan oleh orang-orang beriman. Maknanya lebih spesifik, seperti terbagi menjadi 2, yaitu1. Rahmat yang umum, adalah untuk seluruh makhlukNya; dan2. Rahmat yang khusus, yaitu hanya diberikan kepada orang-orang yang memberikan taufiq dan petunjuk kepada orang-orang beriman agar bisa istiqomah berada di atas jalan kebenaran hingga akhir hayat Al Baqarah 257

CukuplahEngkau sebagai pelindung kami karena Engkaulah sebaik-baik Pelindung dan Penolong, wahai Tuhan Yang Maha Kasih di antara para pengasih (dari DR. 'Aidh al Qarni, La Tahzan) Diposting oleh Seutama-utamanya doa adalah yang diajarkan Allah dalam alQur'an dan yang diajarkan Rasulullah SAW. Mari b'doa!! Diposting oleh PsikoloZie di 06
Legenda Sundel Bolong1 jam 26 menit2007Horror17+ Imah's boss, Danapati, rapes her. She tries to hide the fact from her husband but soon strange things start to happen. Ingatlah (Hak yang wajib dipersembahkan) kepada Allah ialah segala ibadat dan bawaan yang suci bersih (dari segala rupa syirik). Dan orang-orang musyrik yang mengambil selain dari Allah untuk menjadi pelindung dan penolong (sambil berkata): "Kami tidak menyembah atau memujanya melainkan supaya mereka mendampingkan kami kepada Allah sehampir
Al-Waliy Maha Pelindung Dalil penetapan Orang yang beriman kepada Allah merupakan orang yang paling beruntung, aman dan bahagia. Di saat tidak semua orang mendapatkan hidayah untuk memahami ajaran Islam karena tersebarnya kejahilan dan kebodohan, Allah Al-Waliy justru menjadi pelindung bagi orang-orang yang beriman, dan mengeluarkan mereka dari kegelapan, kemaksiatan dan kekufuran kepada cahaya iman dan Islam. Allah Subhanahu wata’ala berfirman اللَÙهُ ÙˆÙŽÙ„ÙÙŠÙÙ Ø§Ù„ÙŽÙØ°ÙÙŠÙ†ÙŽ آمَنُوا يُØÙ’رِجُهُمْ مِنَ الظُÙلُمَاتِ إِلَى النُÙورِ Allah pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kekafiran kepada cahaya iman. QS. Al-Baqoroh 257 Makna Al-Waliy Al-Waliy memiliki makna kedekatan, sehingga terkadang bermakna menolong maupun melindungi. Doa ibadah – Hanya Allah yang mampu melindungi dan menolong hamba-hamba-Nya atas musuh-musuh mereka. Allah Subhanahu wata’ala berfirman وَاللَÙهُ أَعْلَمُ بِأَعْدَائِكُمْ وَكَفَى بِاللَÙهِ ÙˆÙŽÙ„ÙÙŠÙ‹ÙØ§ وَكَفَى بِاللَÙهِ نَصِير dan Allah lebih mengetahui dari pada kamu tentang musuh-musuhmu. dan cukuplah Allah menjadi pelindung bagimu. Dan cukuplah Allah menjadi penolong bagimu.QS. An-Nisa 45. – Orang-orang yang beriman kepada Allah disebut dengan waliyyullah wali Allah, sedangkan orang yang tidak beriman wali mereka adalah syaithan. Allah Subhanahu wata’ala berfirman ÙˆÙŽØ§Ù„ÙŽÙØ°ÙÙŠÙ†ÙŽ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الØÙŽÙاغُوتُ يُØÙ’رِجُونَهُمْ مِنَ النُÙورِ إِلَى الظُÙلُمَاتِ dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan kekafiran. QS. Al-Baqoroh 257 – Perlindungan Allah kepada orang yang beriman menjadikan mereka tidak merasa khawatir terhadap masa yang akan datang dan tidak merasa takut terhadap apa yang telah terjadi di masa lalu. Allah Subhanahu wata’ala berfirman أَلا إِنَ٠أَوْلِيَاءَ اللَÙهِ لا ØÙŽÙˆÙ’فٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُون Ingatlah, Sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. QS. Yunus 62 – Ketakwaan merupakan tingkatan tertinggi sehingga Allah menjadi pelindung dan dekat kepada orang yang bertakwa. Allah Subhanahu wata’ala berfirman وَاللَÙهُ وَلِيُ٠الْمُتَÙقِينَ dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa. QS. Al-Jatsiyah 19 – Kewalian atau kedekatan Allah kepada orang-orang yang beriman bukan tanpa usaha, akan tetapi dengan ikhtiar dan usaha maksimal dengan beramal shaleh. Allah Subhanahu wata’ala berfirman وَهُوَ وَلِيُÙهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ dan Dialah pelindung mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan. QS. Al-An’am 127 Doa permohonan Allah Subhanahu wata’ala berfirman رَبِ٠قَدْ آتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَÙمْتَنِي مِنْ تَأْوِيلِ الأحَادِيØÙ فَاØÙØ±ÙŽ السَÙمَاوَاتِ وَالأرْضِ أَنْتَ وَلِيِÙيفِي الدُÙنْيَا وَالآØÙØ±ÙŽØ©Ù تَوَفَÙنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي Ø¨ÙØ§Ù„ØµÙŽÙØ§Ù„ِحِين Ya Tuhanku, Sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta’bir mimpi. ya Tuhan Pencipta langit dan bumi. Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam Keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh. QS. Yusuf 101 Diringkas dari “The Miracle of Asmaul Husna” Muhammad Abu Alif di Cianjur, 29 Januari 2020
Dengannama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. Segala puji tertentu bagi Allah, Tuhan yang Memelihara dan Mentadbirkan sekalian alam. Allah Pelindung (Yang mengawal dan menolong) orang-orang yang beriman. Ia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kufur) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, penolong-penolong mereka
Dalam agama Islam, Asmaul Husna atau 99 nama Allah merupakan kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan karakter dan sifat-sifat Allah yang Maha Esa. Salah satu Asmaul Husna yang sering kita dengar adalah “Allah Maha Penolong dan Pelindung”. Apa artinya dan bagaimana kita bisa memahami Asmaul Husna ini dengan lebih baik? Simak pembahasan berikut “Allah Maha Penolong” Pengertian dan Hubungan Allah dengan Kekuatan dan Kemampuan Allah2. “Allah Maha Pelindung” Pengertian dan Perlindungan Allah terhadap Perlindungan Allah dalam Kehidupan Sehari-hari3. Mengenal Asmaul Husna Ar-Rahman dan Al-Malik dan Al-Mu’ Al-Qahhar dan Al-Jabbar dan Al-Mutakabbir4. Keutamaan Mengetahui Asmaul Mendekatkan Diri kepada Menenangkan Hati dan Menambah Kualitas Ibadah5. Tabel Asmaul Husna6. Kesimpulan7. Apa itu Asmaul Husna? Mengapa penting untuk mengenal Asmaul Husna? Apa arti “Allah Maha Penolong”? Apa arti “Allah Maha Pelindung”? Apa manfaat dari mengingat Asmaul Husna?8. Disclaimer1. “Allah Maha Penolong” Pengertian dan MaknaAllah Maha Penolong Al-Muhaimin adalah salah satu Asmaul Husna yang menggambarkan sifat Allah sebagai pelindung dan penjaga umat manusia. Allah selalu hadir dan mengawasi setiap langkah kita sehingga kita selalu merasa aman dan terlindungi dari Hubungan Allah dengan ManusiaSebagai pencipta manusia, Allah memiliki hubungan yang sangat dekat dengan makhluk-Nya. Allah senantiasa memperhatikan keadaan kita dan memberikan pertolongan ketika kita membutuhkan. Tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatan-Nya sebagai Maha Kekuatan dan Kemampuan AllahAllah Maha Penolong memiliki kekuatan dan kemampuan yang luar biasa. Tidak ada yang bisa menghalangi-Nya untuk memberikan pertolongan kepada manusia yang membutuhkan. Allah juga selalu memberikan berkah dan rahmat-Nya kepada mereka yang taat dan patuh “Allah Maha Pelindung” Pengertian dan MaknaAllah Maha Pelindung Al-Wakil adalah Asmaul Husna yang menggambarkan sifat Allah sebagai tempat bergantung dan pelindung bagi umat manusia. Allah selalu hadir dan memberikan perlindungan kepada mereka yang beriman dan bertawakkal Perlindungan Allah terhadap ManusiaAllah Maha Pelindung senantiasa memberikan perlindungan kepada manusia dari segala macam bahaya dan kesulitan. Allah juga selalu memberikan petunjuk dan bantuan ketika kita Perlindungan Allah dalam Kehidupan Sehari-hariMengingat Allah sebagai Maha Pelindung dapat membuat kita merasa tenang dan aman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kita dapat merasa yakin bahwa Allah akan senantiasa melindungi dan membimbing kita dalam setiap langkah Mengenal Asmaul Husna LainnyaAda banyak Asmaul Husna lainnya yang juga memiliki makna dan arti yang penting dalam ajaran Islam, di antaranya Ar-Rahman dan Ar-RahimYang Maha Pengasih dan Maha Al-QuddusYang Maha Suci dan Maha Al-Malik dan Al-Mu’minYang Maha Merajai dan Maha Memberi Al-Qahhar dan Al-MuqtadirYang Maha Memaksa dan Maha Al-Jabbar dan Al-MutakabbirYang Maha Kuasa dan Maha Besar4. Keutamaan Mengetahui Asmaul HusnaMengetahui Asmaul Husna memiliki banyak manfaat dan keutamaan, di antaranya Mendekatkan Diri kepada AllahMengetahui Asmaul Husna dapat membuat kita semakin dekat dengan Allah dan memperkuat rasa iman kita kepada-Nya. Dengan mengingat Asmaul Husna, kita akan lebih mudah merasa kagum dan terpesona dengan kebesaran Menenangkan Hati dan PikiranSaat kita mengalami masalah atau kesulitan, mengingat Asmaul Husna dapat membantu menenangkan hati dan pikiran kita. Kita akan merasa yakin bahwa Allah selalu hadir dan memberikan pertolongan kepada Menambah Kualitas IbadahMengetahui Asmaul Husna dapat memperkaya kualitas ibadah kita. Saat kita berdoa atau beribadah, mengingat Asmaul Husna dapat membuat kita merasa semakin dekat dengan Allah dan memperdalam makna dari setiap kalimat yang kita Tabel Asmaul HusnaBerikut adalah tabel Asmaul Husna beserta arti dan maknanya AllahArtiMakna1Ar-RahmanYang Maha PengasihAllah senantiasa memberikan rahmat dan kasih sayang kepada seluruh makhluk-Nya2Ar-RahimYang Maha PenyayangAllah senantiasa memberikan kebaikan dan kemudahan kepada mereka yang beriman dan taat kepada-Nya3Al-MalikYang Maha MerajaiAllah adalah penguasa tertinggi atas seluruh alam semesta4Al-QuddusYang Maha SuciAllah tidak memiliki kekurangan atau kesalahan apapun, dan senantiasa bersih dari dosa dan keburukan5As-SalamYang Maha Memberi KesejahteraanAllah senantiasa memberikan kedamaian dan kebahagiaan kepada mereka yang beriman dan taat kepada-Nya6. KesimpulanAllah Maha Penolong dan Pelindung adalah Asmaul Husna yang menggambarkan sifat Allah sebagai pelindung dan penjaga umat manusia. Mengenal dan mengingat Asmaul Husna dapat membantu kita merasa lebih dekat dengan Allah, menenangkan hati dan pikiran, serta memperkaya kualitas ibadah Apa itu Asmaul Husna?Asmaul Husna adalah 99 nama Allah yang menggambarkan karakter dan sifat-sifat Allah yang Maha Esa. Setiap Asmaul Husna memiliki makna dan arti yang penting dalam ajaran Mengapa penting untuk mengenal Asmaul Husna?Mengenal Asmaul Husna dapat membantu kita merasa lebih dekat dengan Allah, menenangkan hati dan pikiran, serta memperkaya kualitas ibadah Apa arti “Allah Maha Penolong”?Allah Maha Penolong Al-Muhaimin adalah salah satu Asmaul Husna yang menggambarkan sifat Allah sebagai pelindung dan penjaga umat manusia. Allah selalu hadir dan mengawasi setiap langkah kita sehingga kita selalu merasa aman dan terlindungi dari Apa arti “Allah Maha Pelindung”?Allah Maha Pelindung Al-Wakil adalah Asmaul Husna yang menggambarkan sifat Allah sebagai tempat bergantung dan pelindung bagi umat manusia. Allah selalu hadir dan memberikan perlindungan kepada mereka yang beriman dan bertawakkal Apa manfaat dari mengingat Asmaul Husna?Mengingat Asmaul Husna dapat membantu menenangkan hati dan pikiran kita, memperkaya kualitas ibadah kita, serta membuat kita semakin dekat dengan DisclaimerArtikel ini dibuat untuk tujuan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat medis, hukum, atau keagamaan profesional. Pembaca diharapkan untuk melakukan tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi masing-masing.
KjQoD.
  • fb08n1e301.pages.dev/425
  • fb08n1e301.pages.dev/444
  • fb08n1e301.pages.dev/144
  • fb08n1e301.pages.dev/97
  • fb08n1e301.pages.dev/306
  • fb08n1e301.pages.dev/380
  • fb08n1e301.pages.dev/245
  • fb08n1e301.pages.dev/316
  • allah maha penolong dan pelindung